ECHIZEN - Buat kita-kita ini mie instan memang sudah seperti pacar sendiri. Dia wajib ada dalam segala situasi. Gimana enggak? Olahan praktis yang satu ini memang bisa jadi penyelamat. Setiap lapar melanda, uang mepet, atau mager tingkat dewa dia bisa jadi saviour nya.
Tapi kamu tentu tahu dong kalau mie instan itu tidak sehat jika dikonsumsi terlampau sering? Pertanyaannya adakah cara mengurangi rasa berdosa jika keinginan makan mie instan melanda? Tenaaang, sebenarnya semua bisa dicari caranya kok. Di sini Hipwee akan paparkan 6 kiatnya.
1. Bumbu bawaan mie itu penjahatnya. Ganti bumbu instan dengan kaldu ayam yang gurih rasanya
Ganti bumbu mie instan dengan kaldu ayam yang lebih sehat |
Bumbu dalam mie instan yang gurih nan memudahkan hidup itu sesungguhnya jahat karena mengandung banyak sodium yang tidak dibutuhkan oleh tubuhmu. Rule pertama untuk makan mie instan dengan lebih sehat adalah dengan menyingkirkan bumbu instan ini. Agar mie mu tetap gurih, ganti bumbu instan dengan kaldu ayam untuk kuah yang kaya rasa.
2. Tambahkan telur, daging, jamur, bahkan kacang sebagai sumber protein yang mie instan tak punya
Telur, dafing, jamur..ready |
Coba deh cek ke bagian belakang mie instanmu. Dalam daftar nutrisi itu kamu bisa melihat kalau sebagian besar kandungan mie terdiri dari lemak dan karbohidrat. Tentu tidak fair bagi tubuhmu jika hanya diberi nutrisi tunggal macam itu.
Untuk membuat mie instanmu lebih seimbang dari segi kandungan gizi, tambahkan protein nabati dan hewani ke situ. Kamu bisa menambahkan daging, telur, bahkan jamur atau kacang mete seuai keinginanmu.
3. Kabocha atau sawi bakso cocok jadi sayuran yang menemani sacred noodle time-mu
Friend for your sacred noodle time. Namaste |
Tubuhmu tidak cuma butuh protein dan karbohidrat. Nutrisi dari sayuran pun wajib tercukupi dalam tiap waktu makan. Tak terkecuali waktu kamu makan mie instan. Menambahkan kabocha atau sawi bakso bisa jadi salah satu cara mudahnya. Dua sayuran yang memang sudah dikenal cocok disantap bersama mie ini memberikan kesegaran dalam hidangan instanmu.
Mau yang sedikit berbeda? Brokoli atau terung bisa jadi opsi sayuran pendamping untuk kesakralan prosesi makan mie-mu.
4. Cuci dan bilas mie di tengah memasak. Cara ini ampuh mengurangi kadar lemak
Rinse your noodle to make it healthier |
Kebanyakan mie instan dimasak menggunakan minyak kelapa sawit dalam proses pembuatan. FYI, palm oil ini adalah sumber lemak jahat yang cukup berbahaya. Sayangnya, kandungan palm oil ini tidak hilang begitu saja selepas mie instan jadi.
Saat kamu memasak mie instan apakah kamu sering memperhatikan ada minyak yang terlihat di permukaan air rebusannya? Itulah ekses dari palm oil yang masih tersisa. Merebus mie instan 2 kali bisa jadi cara terbaik untuk mengurangi kadar buruknya. Caranya:
- Tiriskan mie saat lemak mulai terlihat mengambang di permukaan air rebusan.
- Bilas mie dengan air mengalir.
- Rebus mie sampai benar-benar matang.
Penjelasan tentang double boiling dan manfaatnya selengkapnya bisa kamu lihat di sini.
5. Makan mie pakai nasi itu haram. Enak sih, tapi dampaknya kejam
Ini enak. Tapi kejam |
''Kenyang, jelas. Murah pula. Kurang mewah apa?''
Tapi kemewahan yang satu ini mesti kamu hindari kalau tidak mau kesehatanmu terganggu dalam jangkak panjang nanti. Dalam satu porsi saja mie instan sudah mengandung 400 kalori. Kalau ditambah nasi kalorinya bisa mencapai 700-800 kalori. Padahal dalam sehari manusia hanya butuh 1.700-2.000 kalori per hari (yang seharusnya sudah mencakup kalori dari buah, sayur, dan berbagai makanan ringan lain.)
Makan mie instan yang disandingkan dengan nasi memberimu peluang naik berat badan dan terkena diabetes karena kadar gula dalam tubuh yang berlebihan. Hii, gak mau ‘kan obesitas dan jadi penderita DM di usia muda?
6. Ada yang bilang makan mie instan itu maksimal semimggu tiga kali. Tapi kalau perut dan tubuhmu udah mulai mengirim sinyal gak enak, lebih baik berhenti
Walau enak, kamu harus tahu kapan berhenti |
Di artikel ini pernah mengupas soal “10 Fakta yang Bikin Kamu Gak Harus Takut Lagi Makan Mie Instan.” Satu yang melegakan, tubuh sebenarnya masih cukup aman diberi asupan mie instan asal tidak berlebihan. 3 kali dalam seminggu adalah batas maksimal.
Tapi kalau kamu mau mendengarkan tubuh sendiri, sebenarnya ada kok tanda yang mengindikasikan kamu mesti berhenti. Saat ujung tenggorokanmu mulai sakit atau ketika perut mulai begah, contohnya. Saat itu tubuhmu mulai mengirim sinyal kalau dia butuh asupan makanan yang lebih sehat untuk dicerna dan disarikan sebagai sumber nutrisi. Kalau udah begini, stop makan mie instan sementara. Tubuhmu juga perlu dijaga nutrisinya.
Hayo, kalau udah tahu 6 cara ini gak perlu berdosa ‘kan kalau makan mie instan lagi? :)